Senin, 16 Maret 2015

pakaian adat

                                                      pakaian adat dari 5 provinsi

1.jawa barat

Pakaian adat sunda. Baju adat sunda. Pakaian jawa barat. Baju adat jawa. Pakaian khas jawa barat. Nama pakaian adat sunda. Pakaian adat suku sunda.
Nama baju adat jawa barat. Adat jawa barat. Pakaian sunda. Suku jawa barat. Pakaian khas sunda. Pakaian daerah. Pakaian adat daerah jawa barat.
Baju tradisional jawa barat. Pakaian tradisional sunda. Pakaian adat khas jawa barat. Pakaian adat jabar. Nama pakaian adat jawa. Pakaian adat bandung. Pakaian adat dan penjelasannya.
Gambar pakaian adat jawa barat. Pakaian adat provinsi jawa barat. Nama baju adat sunda. Keterangan pakaian adat jawa barat. Baju khas jawa barat. Pakaian tradisional jawa. Pakaian adat indonesia.
Baju jawa barat. Pakaian adat tradisional jawa barat. Baju tradisional sunda. Pakaian suku sunda. Nama pakaian adat. Kebaya jawa barat. Busana jawa barat.
Baju adat suku sunda. Gambar pakaian adat sunda. Penjelasan pakaian adat jawa barat. Nama pakaian adat suku sunda. Baju adat daerah jawa barat. Baju khas sunda. Nama pakaian jawa barat.
Pakaian adat khas sunda. Baju sunda. Pakaian adat di jawa barat. Gambar baju adat jawa barat. Suku sunda. Nama baju daerah jawa barat. Baju adat dan penjelasannya.
Baju jawa. Artikel baju adat jawa barat. Pakaian adat jawa barat dan penjelasannya. Baju adat khas jawa barat. Pakaian daerah sunda. Baju adat sunda pria. Pakaian khas jawa.
Keterangan pakaian adat sunda. Pakaian khas daerah jawa barat. Pakaian jawa. Baju adat jabar. Pakaian adat betawi. Pakaian adat jawa barat disebut. Pakain adat sunda.
Nama rumah adat sunda. Nama baju adat jawa. Nama pakaian adat daerah jawa barat. Baju adat bandung. Baju adat dari jawa barat. Sejarah pakaian adat sunda. Jawa barat.
Baju daerah jawa. Pakaian adat sunda pria. Kebaya tradisional sunda. Pakaian adat sunda dan keterangannya. Pakaian tradisional suku sunda. Macam macam pakaian adat indonesia. Nama pakaian adat betawi.
Nama pakaian khas jawa barat. Penjelasan pakaian adat sunda. Artikel pakaian adat sunda. Nama baju daerah. Wikipedia pakaian adat jawa barat. Baju adat khas sunda. Nama pakaian tradisional sunda.
Pakaian adat suku baduy. Busana adat sunda. Nama nama baju adat indonesia. Pakaian adat suku jawa barat. Pakaian adat betawi dan keterangannya. Pengertian baju adat sunda. Nama baju tradisional jawa barat.
Nama pakaian adat provinsi jawa barat. Pakaian khas suku sunda. Suku jawa. Kebaya tradisional jawa barat. Gambar pakaian adat daerah. Busana adat jawa. Pengertian pakaian adat sunda.
Kebaya khas jawa barat. Gambar baju adat sunda. 

 2.jawa tengah

 Jika sering kali melihat drama kolosal di TV yang ber-setting di jawa Tengah, pasti terbiasa juga melihat pakaian adat Jawa Tengah beserta kelengkapannya. Kebanyakan yang terlihat di stasiun TV adalah jenis pakaian adat suku jawa Tengah yang terlihat sederhana dan bersahaja. Yang wanita ada yang menggunakan baju atasan kebaya dipadu dengan rok jarik atau lilitan kain jarik batik, dililit menggunakan stagen atau kain berwarna cerah. Ada juga yang menggunakan kemben jarik yang dipakai hingga menutupi ketiak dan dililit oleh stagen berwarna warni. Fungsi stagen adalah sebagai pengikat atau pengencang yang dililitkan di perut agar kain kemben yang menutupi tubuh tidak mudah lepas.
Untuk acara-acara resmi, wanita Jawa menggunakan pakaian adat Jawa Tengah yang menggunakan peniti renteng, dipadukan dengan kain batik sebagai bawahannya. Rambut wanita Jawa yang panjang digelung atau dikonde, dan dilengkapi dengan tusuk rambut yang sesuai macamnya dengan perhiasan lain yang dia kenakan, seperti kalung, gelang, cincin, tak lupa juga kipas sebagai pelengkap aksesoris yang mereka pakai. Pada pakaian adat Jawa Tengah bagi wanita, baju kebaya dipakai dengan kain jarik yang diwiru atau dilipat kecil-kecil dan dililitkan ke kiri dan ke kanan. Jarik lalu ditutup dengan menggunakan stagen atau kain yang dililit di perut agar jarik tidak mudah lepas. Untuk menutup stagen, wanita Jawa Tengah memakai selendang berwarna pelangi dari kain tenun berwarna semarak/cerah. Pakaian mereka biasanya dilengkapi dengan aksesoris seperti cincin, gelang, kalung, subang (anting) dan tusuk konde yang berwarna dan bertema senada.
Pakaian Pria
Bagi priyayi keraton, baju beskap bermotif bunga merupakan pakaian adat Jawa Tengah yang harus mereka pakai dalam kesehariannya. Di kepala, mereka memakai blangkon atau biasa disebut destar, dan bawahan yang kurang lebih bermodel sama seperti pakaian adat bagi wanita: kain jarik yang pemakaiannya dilapisi stagen agar tidak mudah terlepas. Mereka juga menggunakan alas kaki yang disebut cemila dana membawa keris yang disematkan pada stagen mereka di bagian punggung atau belakang di stagen. Pakaian pria Jawa yang seperti ini disebut sebagai pakaian Jawi Jangkep, atau pakaian adat Jawa lengkap dengan kerisnya.
Sedangkan di kalangan rakyat selain para priyayi, para lelaki menggunakan celana pendek selutut atau celana kolor yang berwarna hitam dengan baju atasan lengan panjang. Di samping itu mereka juga mengenakan ikat pinggang yang berukuran besar, ikat di kepala, dan kain sarung. Untuk mengetahui lebih banyak keterangan tentang pakaian adat, anda bisa mencari gambar pakaian adat Jawa Tengah dan pakaian adat provinsi Jawa Tengah wikipedia.

 3.jawa timur

Pakaian Adat Jawa Timur -  Secara sekilas pakaian adat Jawa Timur mirip dengan pakaian adat Jawa Tengah. Hal ini dikarenakan pengaruh kebudayaan dan adat Jawa Tengah sangat banyak.
Namun tetap berbeda, pakaian adat Jawa Tengah mengambarkan  perilaku orang Jawa Tengah yang santun yang berbalut filosofi dalam kain batik.
Sedangkan pada Pakaian adat Jawa Timur mencerminkan ketegasan dan kesederhanaan 


  Selain itu yang membedakan pakain adat Jawa Timur dengan Jawa Tengah adalah penutup kepala yang dipakai atau Odheng. Arloji rantai danf sebum dhungket atau tongkat.
Pakaian adat Jawa Timur biasa disebut dengan Mantenan. Karena biasanya  dipakai pada saat acara perkawinan oleh masyarakat jawa Timur.Selain busana Mantenan, pakaian khas Madura juga termasuk pakain adat Jawa Timur.
Pakaian khas Madura biasa disebut pesa’an. Pakaian ini terkesan sederhana karena hanya berupa kaos bergaris merah putih dan celana longgar. Untuk wanita biasa menggunakan kebaya.
Ciri khas dari kebaya adalah penggunaan kutang polos dengan warna cerah yang mencolok. Sehingga keindahan tubuh si pemakai akan terlihat jelas.
Hal ini merupakan nilai budaya Madura yang sangat menghargai keindahan tubuh. Bukan sebagai sarana pornografi.
Warna – warna yang mencolok dan kuat yang dipakai dalam busana Madura mennjukan karakter orang Madura yang tidak pernah ragu – ragu, berani, terbuka dan terus terang.
Sedangkan untuk para bangsawan menggunakan jas tutup polos dengan kain panjang. Lengkap dengan odeng yang menunjukan derajat kebangsawanan seseorang.



4.bali

Pakaian adat Bali kalau dilihat sekilas terkesan sama. Padahal sebenarnya pakaian adat Bali sangat bervariasi. Dengan melihat pakaian adat Bali yang dikenakan seseorang dalam  suatu acara, bisa dilihat status ekonomi dan status pernikahannya. Namun, tak dapat dipungkiri bahwa pakaian adat Bali memiliki keanggunan dan citra tersendiri.
Setidaknya ada tiga jenis pakaian Adat Bali yang umum dikenakan oleh masyarakat Bali. Pertama, pakaian adat untuk upacara keagamaan. Kedua, pakaian adat untuk upacara pernikahan. Dan, ketiga adalah pakaian adat untuk aktivitas sehari-hari. Pakaian Adat khas Bali ini berbeda antara yang dipakai oleh laki-laki dan perempuan.
Misalnya pemakaian sanggul ke pura oleh remaja putri. Mereka memakai sanggul atau pusung gonjer sedangkan untuk perempuan dewasa (sudah menikah) menggunakan sanggul (pusung tagel). Busana Agung adalah pakaian adat Bali yang paling mewah. Pakaian adat Bali yang satu ini biasanya dipakai pada rangkaian acara ‘Potong Gigi’ atau Perkawinan.


Busana Agung mempunyai beberapa variasi tergantung tempat, waktu dan keadaan. Kain yang digunakan dalam pakain adat Bali yang satu ini adalah wastra wali khusus untuk upacara atau wastra putih sebagai simbol kesucian. Tapi, tak jarang pula kain dalam pakaian adat Bali ini diganti dengan kain songket yang sangat pas untuk mewakili kemewahan atau prestise bagi pemakainya.
Sedangkan untuk laki-laki Bali selain menggunakan kain tersebut sebagai pakaian adat Bali. Mereka juga memakai kampuh gelagan atau dodot yang dipakai hingga menutupi dada.
Sementara, perempuan Bali sebelum menggunakan Busana Agung biasanya menggunakan kain lapis dalam yang disebut sinjang tau tapih untuk mengatur langkah wanita agar tampak anggun.
Pakaian adat Bali selain mempunyai nilai keindahan, tapi di dalamnya juga terkadung nilai – nilai  filosofis dan simbolik yang tersembunyi dalam bentuk, fungsi, dan maknanya. Itulah sebabnya dalam pakaian adat Bali dihiasi oleh berbagai ornamen dan simbol yang mempunyai arti tersindiri.

Kelengkapan Pakaian Adat Bali

Kelengkapan pakaian adat Bali terdiri dari beberapa item. Item itu antara lain kamen untuk pria, songket untuk pria dan wanita, udeng untuk pria dan sanggul lengkap dengan tiaranya untuk wanita. Disamping itu laki-laki Bali mengenakan keris, sedangkan wanita menggunakan kipas sebagai pelengkapnya.
Berbicara masalah harga, pakaian adat Bali ini sangat bervariasi. Songket Bali bisa didapatkan dengan varian harga yang sesuai dengan kemampuan sang pembeli, dimana dimulai dari harga lima ratus ribu hingga jutaan rupiah untuk yang halus dan berbenang emas. Sedangkan yang biasa dan umum digunakan masyarakat Bali ada di bawah harga tersebut dan tersedia secara luas di pasar-pasar tradisional.

Filosofi dalam Pakaian Adat Bali

Pakaian adat Bali menyimpan nilai filosofi yang sangat mendalam. Filosofi pakaian adat Bali dalam beberapa hal mungkin hampir sama dengan kebanyakan pakaian adat daerah lain, namun karena Bali juga merupakan salah satu tempat yang disakralkan dan sudah mendunia, maka filosofi pakaian adat Bali ikut menjadi penting dalam eksistensinya. Pakaian adat Bali memiliki standardisasi dalam kelengkapannya.
Pakaian adat Bali lengkap biasanya dikenakan pada upacara adat dan keagamaan atau upacara perayaan besar. Sedangkan pakaian adat madya dikenakan saat melakukan ritual sembahyang harian atau pada saat menghadiri acara yang menggembirakan. Seperti pada saat pesta kelahiran anak, sukses memperoleh panen atau kelulusan anak dan penyambutan tamu.
Filosofi pakaian adat Bali pada dasarnya bersumber pada ajaran Sang Hyang Widhi, yakni Tuhan yang diyakini memberikan keteduhan, kedamaian dan kegembiraan bagi umat Hindu yang mempercayainya.
Setiap daerah memiliki ornamen berbeda yang memiliki arti simbolis dalam pakaian adatnya masing-masing. Meskipun demikian, pakaian adat Bali pada dasarnya adalah sama, yakni kepatuhan terhadap Sang Hyang Widhi. Pakaian ini juga seringkali digunakan untuk membedakan kasta, yang merupakan buatan manusia itu sendiri. Di hadapan Sang Hyang Widhi, manusia semua sama derajatnya. Selain sebagai bentuk penghormatan kepada sang pencipta, pakaian adat Bali adalah suatu bentuk penghormatan kepada tamu yang datang. Ini adalah hal yang wajar, mengingat jika anda sebagai tamu maka akan merasa terhormat jika disambut oleh pemilik rumah yang berpakaian bagus dan rapi.


5.banten 

 Dulunya Banten adalah bagian dari Jawa Barat. Tetapi sejak tahun 2000, Banten memisahkan diri dan menjadi Provinsi Banten. Dari sisi kebudayaan Banten dan Jawa Barat memiliki kemiripan, begitu pula dengan pakaian adatnya. Meski begitu, Banten tetap memiliki ciri kebudayaan tersendiri. Salah satunya adalah pakaian adat Banten. Baju yang dikenakan masyarakat Banten sering disebut dengan baju pangsi. Sementara celananya disebut dengan celana komprang yang panjangnya sebatas mata kaki atau sampai betis. 


Masyarakat Baduy masih mengenakan pakaian adatnya dalam kehidupan sehari-hari.
Baduy adalah sebutan bagi suku di Banten. Baduy merupakan ciri khas bagi sebuah suku Banten. Baduy di Banten memiliki dua suku, yaitu Baduy Dalam dan Baduy Luar. Pakaian adatnya sama, hanya saja warna yang menjadi ciri khas berbeda. Baduy Dalam sering mengenakan pakaian adat berwarna putih yang melambangkan kesucian. Sementara Baduy Luar mengenakan pakaian adat berwarna hitam.
Para pria Baduy Dalam memakai baju lengan panjang yang disebut jamang sangsang karena mereka mengenakannya hanya disangsangkan atau dilekatkan di badan. Desain baju sangsang hanya dilubangi pada bagian leher sampai bagian dada. Potongannya tidak memakai kerah, tidak pakai kancing dan tidak memakai kantong baju. Warna busana mereka umunnya adalah serba putih.
Pakaian yang dijahit sangat sederhana, bajunya tidak terdapat kancing. Selain itu juga, masyarakat Baduy mengenakan ikat kepala berwarna putih atau hitam. Ikat kepala ini berfungsi sebagai penutup rambut mereka yang panjang, kemudian dipadukan dengan selendang. Pakaian adat mereka lebih sederhana, dan lebih mengutamakan pendekatan alam, baik dari karakter busananya maupun warna polos yang dikenakan.
Pembuatannya hanya menggunakan tangan, tidak boleh dijahit dengan mesin. Bahan dasarnya pun harus terbuat dari benang kapas asli yang ditenun. Bagian bawahnya menggunakan kain sarung warna biru kehitaman, yang hanya dililitkan pada bagian pinggang. Agar kuat dan tidak melorot, sarung tadi diikat dengan selembar kain.
Adapun pakaian Baduy Luar, mereka mengenakan baju kampret berwarna hitam. Ikat kepalanya juga berwarna biru tua dengan corak batik. Desain bajunya terbelah dua sampai ke bawah, seperti baju yang biasa dipakai khalayak ramai. Sedangkan potongan bajunya mengunakan kantong, kancing dan bahan dasarnya tidak diharuskan dari benang kapas murni.
Cara berpakaian suku Baduy Luar Panamping memamg ada sedikit kelonggaran bila dibandingkan dengan Baduy Dalam. Terlihat dari warna, model ataupun corak busana Baduy Luar menunjukan, bahwa kehidupan mereka sudah terpengaruh oleh budaya luar. Pakaian bagi kalangan pria Baduy adalah amat penting. Bagi masyarakat Baduy Dalam maupun Luar biasanya jika hendak bepergian selalu membawa senjata berupa golok yang diselipkan di balik pinggangnya serta dilengkapi dengan membawa tas kain atau tas koja yang dicangklek di pundaknya.
Sedangkan pakaian yang dikenakan kaum perempuan Baduy Dalam maupun Baduy Luar tidak terlalu menampakkan perbedaan yang mencolok. Model, potongan dan warna pakaian, kecuali baju adalah sama. Mereka mengenakan busana semacam sarung warna biru kehitam-hitaman dari tumit sampai dada. Busana seperti ini biasanya dikenakan untuk pakaian sehari-hari di rumah.
Bagi wanita yang sudah menikah, biasanya membiarkan dadanya terbuka secara bebas, sedangkan bagi para gadis buah dadanya harus tertutup. Untuk pakaian bepergian, biasanya wanita Baduy memakai kebaya, kain tenunan sarung berwarna biru kehitam-hitaman, karembong, kain ikat pinggang dan selendang. Warna baju untuk Baduy Dalam adalah putih dan bahan dasarnya dibuat dari benang kapas yang ditenun sendiri.

Masyarakat suku Baduy menenun sendiri pakaian adatnya yang dikerjakan oleh kaum perempuan. Kaum perempuan mulai menenun setelah masa panen. Dimulai dari menanam biji kapas, kemudian dipanen, dipintal, ditenun sampai dicelup menurut motifnya khasnya. Penggunaan warna pakaian untuk keperluan busana hanya menggunakan warna hitam, biru tua dan putih. Kain sarung atau kain wanita hampir sama coraknya, yaitu dasar hitam dengan garis-garis putih, sedangkan selendang berwana putih, biru, yang dipadukan dengan warna merah.
Semua hasil tenunan tersebut umumnya tidak dijual tetapi dipakai sendiri. Jenis busana yang dikerjakan antara lain, baju, kain sarung, kain wanita, selendang dan ikat kepala. Selain itu, ada kerajinan yang dilakukan oleh kalangan pria di antaranya adalah membuat golok dan tas koja, yang terbuat dari kulit pohon teureup ataupun benang yang dicelup.
Di samping pakaian adat yang dijelaskan di atas, batik juga menjadi pakaian adat masyarakat Banten. Batik Banten bisa banyak ditemui di Kota Serang Banten. Meskpiun batik sering dijumpai di berbagai daerah di Indonesia, tapi batik Banten memiliki ciri khas yang berbeda dengan batik lainnya. Ciri khas tersebut utamanya terletak pada motif warna. Warna batiknya nampak meriah, sesuai dengan katakter masyarakat Banten pada umumnya yang kuat, semangat dan penuh dengan harapan. Warna batiknya juga memiliki perpaduan warna yang sesuai dengan pengaruh air bawah tanah.
Batik Banten dipatenkan setelah mengalami pengkajian di Malaysia dan Singapura. Kajian ini diikuti oleh 62 negara di dunia. Hasilnya adalah, batik Banten meraih predikat terbaik sedunia. Bahkan batik Banten menjadi batik pertama yang memiliki hak paten UNESCO. Kini batik Banten telah tersebar di berbagai negara.
                                                             "   semoga bermamfaat..............."

upacara adat

                                                              "upacara adat"

 1.jawa barat
Upacara adat di Jawa Barat meliputi upacara daur hidup dan upacara lainnya. Upacara daur hidup, misalnya, daur hidup kelahiran, menjelang dewasa, pernikahan, dan kematian.
Upacara lain yang dilakukan dalam masyarakat Jawa Barat antara lain, Upacara Labuh Laut, yaitu upacara yang dilakukan agar para nelayan mendapat tangkapan ikan yang banyak. Upacara Labuh Laut dilaksanakan setiap tahun pada bulan Suro. Pada pelaksanaan upacara ini biasanya dipersiapkan berbagai jenis tumpeng dan sesaji.

Upacara Labuh Laut ini diawali dengan pembacaan doa dan penyebutan jenis dan fungsi sesaji satu per satu. Setelah pembacaan doa selesai, biasanya tumpeng akan langsung diperebutkan untuk dimakan. Konon, dengan memakan tumpeng ini akan mendapat berkah.

Setelah itu, sesaji akan dilarung atau dilayarkan ke tengah lautan di atas sebuah rakit papan dari bambu yang dihiasi janur kuning. Sesajian itu dilarung untuk ditujukan kepada Ratu Emas yang menguasai laut selatan. 

Kemudian, ada Muludan, yaitu upacara mensucikan benda-benda pusaka, seperti senjata dan lain-lain. Lalu, ada Nadran, yaitu sejenis sedekah laut yang dilakukan oleh penduduk pesisir.

2.jawa tengah
 

Upacara Adat Jawa Tengah

29 May
KENDUREN
Kenduren/ selametan adalah tradisi yang sudaah turun temurun dari jaman dahulu, yaitu doa bersama yang di hadiri para tetangga dan di pimpin oleh pemuka adat atau yang di tuakan di setiap lingkungan, dan yang di sajikan berupa Tumpeng, lengkap dengan lauk pauknya. Tumpeng dan lauknya nantinya di bagi bagikan kepada yang hadir yang di sebut Carikan ada juga yang menyebut dengan Berkat.




Carikan/ berkat
Tujuan dari kenduren itu sendiri adalah meminta selamat buat yang di doakan, dan keluarganya,kenduren itu sendiri bermacam macam jenisnya, antara lain :




* kenduren wetonan ( wedalan ) Di namakan wetonan karena tujuannya untuk selametan pada hari lahir ( weton, jawa ) seseorang. Dan di lakukan oleh hampir setiap warga, biasanya 1 keluarga 1 weton yang di rayain , yaitu yang paling tua atau di tuakan dalam keluarga tersebut. Kenduren ini di lakukan secara rutinitas setiap selapan hari ( 1 bulan ). Biasanya menu sajiannya hanya berupa tumpeng dan lauk seperti sayur, lalapan, tempe goreng, thepleng, dan srundeng. tidak ada ingkung nya ( ayam panggang ).




* Kenduren Sabanan ( Munggahan ) Kenduren ini menurut cerita tujuannya untuk menaik kan para leluhur. Di lakukan pada bulan Sya’ban, dan hampir oleh seluruh masyarakat di Watulawang dan sekitarnya, khususnya yang adatnya masih sama, seperti desa peniron, kajoran, dan sekitarnya. Siang hari sebelum di laksanakan upacara ini, biasanya di lakukan ritual nyekar, atau tilik bahasa watulawangnya, yaitu mendatangi makan leluhur, untuk mendoakan arwahnya, biasanya yang di bawa adalah kembang, menyan dan empos ( terbuat dari mancung ). Tradisi bakar kemenyan memang masih di percaya oleh masyarakat watulawang, sebelum mulai kenduren ini pun, terlebih dahulu di di jampi jampi in dan di bakar kemenyan di depan pintu. Menu sajian dalam kenduren sabanan ini sedikit berbeda dengan kenduren Wedalan, yaitu disini wajib memakai ayam pangang ( ingkung ).




* Kenduren Likuran Kenduren ini di laksanakan pada tanggal 21 bulan pasa ( ramadan ), yang di maksudkan untuk memperingati Nuzulul Qur’an. dalam kenduren ini biasanya di lakukan dalam lingkup 1 RT, dan bertempat di ketua adat, atau sesepuh di setiap RT. dalam kenduren ini, warga yang datang membawa makanan dari rumah masing2, tidak ada tumpeng, menu sajiannya nasi putih, lodeh ( biasanya lodeh klewek) atau bihun, rempeyek kacang, daging, dan lalapan.




* Kenduren Badan ( Lebaran )/ mudunan Kenduren ini di laksanakan pada hari Raya Idul Fitri, pada tanggal 1 sawal ( aboge ). kenduren ini sama seperti kenduren Likuran,hanya tujuannya yang berbeda yaitu untuk menurunkan leluhur. TYang membedakan hanya, sebelum kenduren Badan, biasanya di dahului dengan nyekar ke makam luhur dari masing2 keluarga.




* Kenduren Ujar/tujuan tertentu Kenduren ini di lakukan oleh keluarga tertentu yang punya maksud atau tujuan tertentu, atau ayng punya ujar/ omong. Sebelum kenduren ini biasanya di awali dengan ritual Nyekar terlebih dahulu. dan menu wajibnya, harus ada ingkung ( ayam panggang ). Kenduren ini biasanya banyak di lakukan pada bulan Suro ( muharram ).




* Kenduren Muludan Kenduren ini di lakukan pada tanggal 12 bulan mulud, sama seperti kenduren likuran, di lakukan di tempat sesepuh, dan membawa makanan dari rumah masing- masing. biasanya dalam kenduren ini ada ritual mbeleh wedus ( motong kambing ) yang kemudian di masak sebagai becek dalam bahasa watulawang ( gulai ).




GREBEG (Solo)
Upacara Garebeg diselenggarakan tiga kali dalam satu tahun kalender/penanggalan Jawa yaitu pada tanggal dua belas bulan Mulud (bulan ketiga), tanggal satu bulan Sawal (bulan kesepuluh) dan tanggal sepuluh bulan Besar (bulan kedua belas). Pada hari hari tersebut raja mengeluarkan sedekahnya sebagai perwujudan rasa syukur kepada Tuhan atas kemakmuran kerajaan. Sedekah ini, yang disebut dengan Hajad Dalem, berupa pareden/gunungan yang terdiri dari gunungan kakung dan gunungan estri (lelaki dan perempuan).




Gunungan kakung berbentuk seperti kerucut terpancung dengan ujung sebelah atas agak membulat. Sebagian besar gunungan ini terdiri dari sayuran kacang panjang yang berwarna hijau yang dirangkaikan dengan cabai merah, telur itik, dan beberapa perlengkapan makanan kering lainnya. Di sisi kanan dan kirinya dipasangi rangkaian bendera Indonesia dalam ukuran kecil. Gunungan estri berbentuk seperti keranjang bunga yang penuh dengan rangkaian bunga. Sebagian besar disusun dari makanan kering yang terbuat dari beras maupun beras ketan yang berbentuk lingkaran dan runcing. Gunungan ini juga dihiasi bendera Indonesia kecil di sebelah atasnya.

 3.bali

Satu hal menarik di Bali sehingga menjadi destinasi wisata internasional adalah karena Budaya dan tradisi seperti  upacara ritual yang religius, seni dan penuh makna, tentu dengan harapan aura positif yang dimunculkan akan membuat dunia ini terutama tanah dewata ini menjadi damai maupun tenang. Banyak sekali upacara adat yang ada di pulau ini baik skala itu besar maupun kecil, walaupun demikian pelaksanaan upacara yadnya bisa dilakukan dengan tingkatan nista (bawah), madya (menengah), utama (tinggi) tergantung kemampuan finansial dan keikhlasan masing-masing individu, tidak ada satu keharusan harus ambil tingkatan yang mana, walaupun tingkatan ini berbeda tapi tetap memiliki arti dan tujuan yang sama.
Prosesi Upacara Ngaben
Aktivitas upacara adat di Bali, ada 5 macam jenis yadnya atau disebut Panca Yadnya, yaitu Dewa yadnya, pitra yadnya, rsi yadnya, manusia Yadnya dan Bhuta Yadnya. Pelaksanaan dalam upacara Dewa yadnya seperti Purnama-Tilem, Pagerwesi, Tumpek, Hari Raya Saraswati, Galungan, Kuningan, dan lain-lain. Di luar itu, masih ada pembangunan pura, peresmian pura, dan hari raya pemujaan (sanggah) atau odalan, dalam pitra yadnya seperti prosesi ngaben muali dari meninggal sampai proses nyekah dan ngelinggihang di Pura ibu, upacara manusia yadnya seperti pernikahan, mulai hamil, upacara saat melahirkan (kepus puser), tiga bulanan, 6 bulanan (otonan), potong gigi, dll, upacara rsi yadnya dan bhuta yadnya. Jika semua upacara panca Yadnya ini dilakukan dengan semestinya, hampir sepertiga dari waktu yang dimiliki untuk aktivitas ritual.
Upacara Dewa Yadnya
Sedemikian banyaknya upacara adat yang dilaksanakan, tidak membuat aktifitas lainnya seperti dalam kegiatan ekonomi terganggu, malah ada pergolakan ekonomi yang bagus karena disini ada aktivitas memproduksi, desrtibusi dan konsumsi, jadi perputaran ekonomi berjalan dengan bagus, pedagang-pedagang kecil hasil pertanian lokal seperti bunga, janur, buah-buahan, bambu, kue upacara dan untuk keperluan upacara yadnya bisa laku. Semua berjalan lancar, dengan harapan Bali dengan segala isinya damai, perbaikan kualitas diri secara jasmani ataupun rohani.









rumah adat

                                                              "   rumah adat  "

1.jawa barat
Seperti halnya provinsi lain yang ada di Indonesia, Jawa Barat memiliki berbagai macam rumah tinggal. Salah satunya adalah rumah tinggal yang disebut jogo anjing, yaitu rumah yang bentuknya segi empat dengan serambi di depan yang bentuknya masih sederhana. Selain itu, juga ada rumah heuaay bodoh yang bentuknya sedikit lebih besar, dan rumah julang ugapok yang mempunyai bentuk atap yang kelihatan megah.

Salah satu bentuk rumah yang ada di daerah Jawa Barat dapat dilihat dari model bangunan Kesultanan Cirebon. Bangunan kesultanan di daerah Cirebon memiliki berbagai ruangan. Ruang jinem pangrawit atau pendopo digunakan sebagai tempat berkumpul para punggawa dan prajurit yang sedang bertugas. Ruang pringgodani digunakan sebagai tempat sultan mengadakan pertemuan dengan para stafnya. Ruang prabayaksa digunakan sebagai tempat sultan menerima tamu penting. Sementara, ruang panembahan adalah tempat sultan bekerja dan beristirahat di siang hari.

Selain ruang-ruang di atas, terdapat ajeng, yaitu bangunan yang terletak paling depan dan digunakan sebagai tempat kesenian untuk menyambut tamu-tamu penting. Kemudian ada lunjuk, bangunan yang digunakan para tamu untuk melapor kedatangannya dengan berbagai keperluan di keraton. Lalu, ada srimenganti, bangunan yang berfungsi sebagai ruang tunggu. Langgar alit adalah tempat beribadah dan kegiatan keagamaan keluarga sultan. Jinem arum adalah ruang pertemuan keluarga sultan. Dan, yang terakhir adalah kaputren, yaitu bangunan tempat tinggal putri sultan.
 

2.jawa tengah
Sejak abad ke 7, banyak terdapat pemerintahan kerajaan yang berdiri di Jawa Tengah, yaitu: Kerajaan Budha Kalingga, Jepara yang diperintah oleh Ratu Sima pada tahun 674. Menurut prasasti Canggah tahun 732, kerajaan Hindu lahir di Medang, Jawa Tengah dengan nama Raja Sanjaya atau Rakai Mataram. Dibawah pemerintahan Rakai Pikatan dari Dinasti Sanjaya, ia membangun Candi Rorojonggrang atau Candi Prambanan. Kerajaan Mataram Budha yang juga lahir di Jawa Tengah selama era pemerintahan Dinasti Syailendra, mereka membangun candi-candi seperi Candi Borobudur, Candi Sewu, Candi Kalasan dll.

Pada abad 16 setelah runtuhnya kerajaan Majapahit Hindu, kerajaan Islam muncul di Demak, sejak itulah Agama Islam disebarkan di Jawa Tengah. Setelah kerajaan Demak runtuh, joko Tingkir anak menantu Raja Demak memindahkan kerajaan Demak ke Pajang. Dan menyatakan diri sebagai Raja Kerajaan Pajang dan bergelar Sultan Adiwijaya. Selama pemerintahannya terjadi kerusuhan dan pemberontakan. Perang yang paling besar adalah antara Sultan Adiwijaya melawan Aryo Penangsang. Sultan Adiwijaya menugaskan Danang Sutowijaya untuk menumpas pemberontakan Aryo Penangsang dan berhasil membunuh Aryo Penangsang. Dikarenakan jasanya yang besar kepada Kerajaan Pajang, Sultan Adiwijaya memberikan hadiah tanah Mataram kepada Sutowijaya. Setelah Pajang runtuh ia menjadi Raja Mataram Islam pertama di Jawa Tengah dan bergelar Panembahan Senopati.
Di pertengahan abad 16 bangsa Portugis dan Spanyol datang ke Indonesia dalam usaha mencari rempah-rempah yang akan diperdagangkan di Eropa. Pada saat yang sama, bangsa Inggris dan kemudian bangsa Belanda datang ke Indonesia juga. Dengan VOC-nya bangsa Belanda menindas bangsa Indonesia termasuk rakyat Jawa Tengah baik dibidang politik maupun ekonomi.
Di awal abad 18 Kerajaan Mataram diperintah oleh Sri Sunan Pakubuwono II, setelah beliau wafat muncul perselisihan diantara keluarga raja yang ingin memilih raja baru. Perselisihan bertambah keruh setelah adanya campur tangan pemerintah Kolonial Belanda pada perselisihan keluarga raja tersebut. Pertikaian ini akhirnya diselesaikan dengan Perjanjian Gianti tahun 1755. Kerajaan Mataram terbagi menjadi dua kerajaan yang lebih kecil yaitu Surakarta Hadiningrat atau Kraton Kasunanan di Surakarta dan Ngayogyakarta Hadiningrat atau Kraton Kasultanan di Yogyakarta.
Sampai sekarang daerah Jawa Tengah secara administratif merupakan sebuah propinsi yang ditetapkan dengan Undang-undang No. 10/1950 tanggal 4 Juli 1950.
Jawa Tengah sebagai salah satu Propinsi di Jawa, letaknya diapit oleh dua Propinsi besar, yaitu Jawa Barat dan Jawa Timur.
Secara administratif Propinsi Jawa Tengah terbagi menjadi 29 Kabupaten dan 6 Kota.

3.bali



Bali salah satu pulau terindah di dunia yang terletak pada wilayah kesatuan NKRI ini, merupakan wilayah favorit wisatawan manca negara. Masyarakat Bali sangat kuat adat istiadatnya mereka sangat menjunjung tinggi dan menjaga tradisi mereka sampai sekarang.
Mayoritas penduduk pulau Bali memeluk agama Hindu, Bali terkenal dengan keunikan berbagai hasil seni-budayanya, Bali juga dikenal dengan sebutan Pulau Dewata dan Pulau Seribu Pura.
Di karenakan adat yang sangat kental pada masyarakat Bali inilah sangat mempengaruhi arsitektur pembangunan rumah tinggal mereka. Rumah adat Bali sampai sekarang masih diterapkan dengan kemajuan jaman era moderenisasi tidak dapat menggilasnya begitu saja, pemerintah daerah menerapkan UU mengenai pendirian bangunan di pulau Bali yang harus menerapkan hukum-hukum adat mereka.
Rumah Bali harus sesuai dengan aturan Asta Kosala Kosali ajaran terdapat pada kitab suci Weda yang mengatur soal tata letak sebuah bangunan, hampir mirip seperti ilmu Feng Shui dalam ajaran Budaya China.
Rumah Bali merupakan penerapan dari pada filosofi yang ada pada masyarakat Bali itu sendiri. Ada tiga aspek yang harus di terapkan di dalamnya, aspek pawongan (manusia / penghuni rumah), pelemahan ( lokasi /lingkungan) dan yang terahir parahyangan. Kedinamisan dalam hidup akan tercapai apabila terwujudnya hubungan yang harmonis antara ke 3 aspek tadi. Untuk itu pembangunan sebuah rumah Bali harus meliputi aspek-aspek tersebut atau yang biasa disebut Tri Hita Karana.
Pada umumnya bangunan atau arsitektur tradisional Bali selalu dipenuhi pernik yang berfungsi untuk hiasan, seperti ukiran dengan warna-warna yang kontras tai alami. Selain sebagai hiasan mereka juga mengan arti dan makna tertentu sebagai ungkapan terimakasih kepada sang pencipta, serta simbol-simbol ritual seperti patung.
Bali memiliki ciri khas arsitektur yang timbul dari suatu tradisi, kepercayaan dan aktifitas spiritual masyarakat Bali itu sendiri yang diwujudkan dalam berbagai bentuk fisik bangunan yang ada. Seperti rumah, pura (tempat suci umat Hindu), Banjar (balai pertemuan) dan lain-lain.
Umumnya Bangunan Rumah Adat Bali terpisah-pisah manjadi banyak bangunan-bangunan kecil-kecil dalam satu area yang disatukan oleh pagar yang mengelilinginya. Seiring perkembangan jaman mulai ada perubahan bangunan tidak lagi terpisah-pisah.

Arsitektur Tradisional Bali

Tradisi dapat diartikan sebagai kebiasaan yang turun temurun dalam suatu masyarakat yang merupakan kesadaran kolektif dengan sifatnya yang luas, meliputi segala aspek dalam kehidupan. Sehingga, Arsitektur Tradisional Bali (ATB) diartikan sebagai tata ruang dari wadah kehidupan masyarakat Bali yang telah berkembang secara turun-temurun dengan segala aturan-aturan yang diwarisi dari zaman dahulu, sampai pada perkembangan satu wujud dengan ciri-ciri fisik yang terungkap pada lontar Asta Kosala-Kosali, Asta Patali dan lainnya, sampai pada penyesuaian-penyesuaian oleh para undagi yang masih selaras dengan petunjuk-petunjuk dimaksud.
Konsep Dasar
Arsitektur tradisional Bali yang kita kenal, mempunyai konsep-konsep dasar yang mempengaruhi tata nilai ruangnya.
Konsep dasar tersebut adalah:
* Konsep hirarki ruang, Tri Loka atau Tri Angga
* Konsep orientasi kosmologi, Nawa Sanga atau Sanga Mandala
* Konsep keseimbangan kosmologi, Manik Ring Cucupu
* Konsep proporsi dan skala manusia
* Konsep court, Open air
* Konsep kejujuran bahan bangunan
Arsitektur tradisional Bali memiliki konsep-konsep dasar dalam menyusun dan memengaruhi tata ruangnya, diantaranya adalah:
* Orientasi Kosmologi atau dikenal dengan Sanga Mandala
* Keseimbangan Kosmologi, Manik Ring Cucupu
* Hierarki ruang, terdiri atas Tri Loka dan Tri Angga
* Dimensi tradisional Bali yang didasarkan pada proporsi dan skala manusia
Ada tiga buah sumbu yang digunakan sebagai pedoman penataan bangunan di Bali, sumbu-sumbu itu antara lain:
* Sumbu kosmos Bhur, Bhuwah dan Swah (hidrosfir, litosfir dan atmosfir)
* Sumbu ritual kangin-kauh (terbit dan terbenamnya matahari)
* Sumbu natural Kaja-Kelod (gunung dan laut)
* Orientasi Kosmologi / Sanga Mandala
Sanga Mandala






makanan khas

                                                              "   makanan khas  "


1.jawa barat

Peuyeum Bandung
Tape singkong sudah terkenal di mana-mana, murah, lezat, dan menyenangkan. Tape yang sudah terkenal adalah tape ( peuyeum ) bandung. Peuyeum Bandung banyak yang menyukainya, karena manis rasanya dan tidak berair. Cara pembuatannya adalah: singkong dikupas kulitnya, kemudian dicuci bersih, dipotong-potong atau dibiarkan utuh. Lalu ditanak dalam panci sampai setengah matang, setelah itu singkong diangkat dan ditata / diangin-anginkan di atas nyiru sampai dingin, ragi ditumbuk sampai halus, singkong dilumuri tepung ragi satu persatu sampai merata betul, kemudian ditempatkan dalam bakul bambu yang sudah dialasi / dilambari daun pisang secara rapat / merata, isi sampai bakul tsb penuh, setelah penuh tutup rapat bakul dengan daun pisang dan tambahkan kain yang diikat rapat sebagai penutup bagian atas bakul. Simpan di tempat yang teduh / gelap selama 3 hari.
Peuyeum Ketan Kuningan
Kalau di Bandung orang lebih banyak menjual peuyeum sampeu (singkong). Nah kalo di Kuningan yang terkenal peuyeum ketannya. Biasanya peuyeum ketan dibuat dari beras ketan putih, cara pengemasannya sangat unik yaitu dibungkus pake daun jambu air. Semakin lama disimpan semakin enak rasanya atau semakin nyegak kata orang Sunda mah. Peuyeum ketan ini enak untuk dicampur dengan es krim dan berbagai minuman dingin. Peuyeum ketan ini dijual dengan menggunakan kemasan ember. Tentu saja ember baru. Jadi beli ketan sekaligus beli ember. Andai saja dicari kemasan lain yang lebih praktis, ekonomis dan ramah lingkungan.
Borondong
Borondong adalah makanan tradisional khas Bandung yang berbentuk bulat dan manis. Borondong ini ada terbuat dari enten (campuran gula dan kelapa) dan diselimuti oleh beras dan jagung (sejenis berondong seperti pop corn). Jadi tak heran rasanya manis sekali, karena hampir 70 % nya di dominasi oleh rasa gula nya. Sentra pembuatan borondong ini terdapat di Majalaya,          Kabupaten Bandung. Bahkan ada yang pernah membuat borondong yang berukuran sampai sebesar kepala manusia.
Hargnya sangat murah, tapi bila Anda ingin lebih murah lagi, Anda harus datang langsung ke tempat pembuatannya. Biasanya dengan Rp. 10.000 saja, Anda sudah mendapat satu kantong plastik penuh borondong. Selain borondong enten, ada juga borondong yang langsung dicampur dengan gula merah cair saja. (Bentuknya seperti Teng Teng).
Ladu
Ladu adalah suatu penganan terbuat dari ketan yang berasal dari daerah Malangbong, Garut, Jawa Barat. Bahan dasarnya adalah tepung ketan putih sangrai, gula putih, gula aren merah, dan kelapa yang sudah diparut. Kudapan ini rata-rata bisa bertahan antara empat sampai tujuh hari setelah diproduksi.
Burayot
Burayot berasal dari kata dasar gayot, ngagayot. Terjemahan bebasnya: menggelantung, menggayut. Bahan dasarnya ga jauh beda dengan kue cucur, tepung beras dan gula merah. Adonan dibentuk bulat pipih, mirip martabak telor tapi tidak terlalu tipis, lalu digoreng. Nah pada saat digoreng itu adonan akan menggelembung.
Lalu, ujung atas gelembungnya di tusuk dengan bilah bambu runcing dan ditarik. Jadinya tu kue ngglayut deh. Kalau pikiran lagi jorok, hmmm kok mirip kanj*t ya..? (kantong testis yang lagi kepanasan) Wahahaha.. Yah sama-sama ngagayot lah

2.jawa tengah








 3.bali
 














salam pembuka

                                                           "  selamat datang di blog saya  "





                                                            DANDI KURNIAWAN

                                                                             9C



 Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun blog ini tepat pada waktunya. blog ini membahas hubungan kebudayaan indonesia.

Dalam penyusunan blog ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Olehnya itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.